Describe Ingredients 014
1. KUNYIT
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma
domestica Val.), adalah termasuk salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli
dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah
Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan
India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik
sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan.
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae.
Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric
(Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), janar (Banjar),
kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).
2. KETUMBAR
Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah tumbuhan rempah-rempah
yang populer. Buahnya yang kecil dikeringkan dan diperdagangkan, baik digerus
maupun tidak. Bentuk yang tidak digerus mirip dengan lada, seperti biji
kecil-kecil berdiameter 1-2 mm. Ketumbar mempunyai aroma yang khas. Aroma ini
disebabkan oleh komponen kimia yang terdapat dalam minyak atsiri ketumbar.
Komponen utama minyak atsir ketumbar adalah linalool, dengan komponen pendukung
lainnya seperti geraniol, geranil asetat dan camphor.[1]
Dalam perdagangan obat ia dinamakan fructus coriandri. Dalam
bahasa Inggris dikenal sebagai coriander dan di Amerika Latin dikenal sebagai
cilantro. Tumbuhan ini berasal dari Eropa Selatan dan sekitar Laut Kaspia.
Berbagai jenis masakan tradisional Indonesia kerap
menggunakan bumbu berupa biji berbentuk butiran beraroma keras yang dinamakan
ketumbar. Dengan tambahan bumbu tersebut, aroma masakan akan lebih nyata.
Tak hanya bijinya saja yang sering digunakan dalam masakan.
Daunnya yang majemuk seperti seledri itu sering diiris tipis dan dijadikan
taburan dalam masakan seperti sup dan salad khas Thailand. Di negara itu,
ketumbar diberi nama phak chee. Sama dengan bijinya, daun ketumbar juga
beraroma tajam.
Biasanya, tumbuhan ini ditanam di kebun-kebun daerah dataran
rendah dan pegunungan. Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 1,3 m.[2]
Daunnya hijau dengan tepian bergerigi. Sedangkan, untuk
bunga mejemuknya berbentuk payung bersusun berwarna putih dan merah muda. Untuk
buah, bentuknya hampir bulat berwarna kuning bersusun, Kalau matang, buahnya
mudah dirontokkan. Setelah itu, buahnya dikeringkan.
Di sana, biji yang dikeringkan. Di beberapa daerah, ketumbar
sering diberikan nama yang berbeda-beda.
3. DAUN SALAM
Daun salam adalah jenis daun-daunan berwarna hijau dan
termasuk dalam kelompok tanaman yang biasa digunakan untuk masakan. Daun salam
didapatkan dari tanaman bernama syzygium polyanthum. Daun salam juga sering
dikenal dengan nama bay leaf. Daun salam berbentuk lancip dan tidak terlalu
lebar. Daun salam dimanfaatkan karena mampu menambah aroma masakan. Selain itu,
daun salam juga digunakan untuk mempercantik masakan. Daun salam sangat mudah
ditanam, bahkan terkadang tanaman ini tumbuh dalam satu lahan dengan tanaman
lain. Daun salam bisa ditanam di lingkungan rumah. Daun salam banyak digunakan
di masakan Indonesia atau beberapa jenis masakan mancanegara. Daun salam hanya
perlu ditambahkan ke dalam bumbu masakan.
Fungsi
Daun salam baik untuk kesehatan. Daun salam mempunyai
kandungan etanol. Daun salam bagus untuk mengobati hipertensi, asam urat, dan
diabetes dengan cara mengambil sari atau minyak esensial dari daun salam itu
sendiri. Daun salam juga mengandung minyak atsiri yang berfungsi banyak untuk
kesehatan.
Tidak hanya baik untuk kesehatan, daun salam juga cocok
dimanfaatkan untuk masakan. Daun salam terbukti mampu menambah aroma dan
menonjolkan rasa dalam masakan. Masakan yang menggunakan daun salam dicontohkan
seperti masakan berkuah (sayur asem, soto Lamongan, rawon, dan lainnya) hingga
masakan rendang, tumisan, dan lain-lain. Daun salam yang baik digunakan untuk
masakan adalah daun salam yang masih muda.
Cara Mengolah
Daun salam sebaiknya tidak disimpan dalam ruangan atau tempat
yang terkena matahari langsung. Daun salam sebaiknya disimpan dalam kulkas agar
terjaga kesegarannya dan tidak kering. Daun salam memang mudah kehilangan
kelembaban sehingga mudah kering.
Daun salam juga digunakan untuk masakan. Daun salam dicuci
bersih dan batang yang masih menempel dibuang. Sebaiknya Anda menggunakan daun
salam yang masih muda agar tidak pahit dalam masakan. Kemudian daun salam
diremas dan dimasukkan dalam masakan agar menambah aroma masakan Anda. Daun
salam dimasukkan ketika bumbu ditumis agar aromanya segera tercampur dengan
bumbu. Kemudian setelah daun salam layu, Anda dapat memasukkan bahan utama
masakan Anda dan mengolahnya sampai matang.
Komentar
Posting Komentar