Local Food 006
Assalamualaikum Waramatullahi Wabarokatuh
1. Pa'Piong
Pa'piong adalah masakan khas Toraja yang terdiri atas daun miana (Coleus blumei) dicampur dengan daging babi, ayam kampung atau ikan mas. Daging di dalamnya tercerai berai dan bercampur dengan parutan kelapa yang menguning karena bumbu. Bumbu yang digunakan antara lain rajangan bawang merah dan bawang putih, garam, potongan jahe, dan batang serai untuk menghilangkan bau amis. Setelah dibungkus daun miana, pa'piong dimasukkan ke dalam batang bambu dan dibakar.
Pa’piong dulunya disajikan pada acara-acara penting atau upacara- upacara adat. Namun sekarang, pa' piong telah disajikan secara awam oleh masyarakat Toraja.
Daun miana berwarna ungu dan rasanya agak pahit. Piong sendiri di Toraja berarti sejenis lemang.
Rempah pada pembuatan makanan ini pun cukup sederhana, diantaranya cabai, bawang merah, bawang putih, garam, potongan jahe, dan juga batang serai. Yang menjadikan kuliner ini unik adalah pada teknik memasaknya, dengan menggunakan bambu sebagai media yang kemudian langsung diletakan pada bara api yang menyala selama 1 hingga 2 jam lamanya saat warna bambu mulai menghitam.
Setelah bumbu tersedia, kemudian ikan mas yang sudah di potong kecil- kecil dicampur dengan bumbu lalu di masukan pada batang bambu beruas 8 hingga 10 centimeter. Makanan ini sepintas mirip dengan Pantollo. bisa juga mengganti ikan dengan daging ayam atau pun sapi sesuai dengan selera.
Tak hanya itu masyarakat setempat juga biasa menyajikan makanan ini bersama dengan nasi hangat, sayur bulunangko, mayana, dan burak atau pohon pisang muda.
Sebenarnya, Pa’piong telah banyak dihidangkan di rumah makan-rumah makan Sulawesi. Semacam masakan khas. Bahkan disajikan di hotel-hotel berbintang. Namun, Pa’piong dimasak dengan daun pisang dan alumunium foil yang dipanggang dalam oven. Bambu yang besar tidak mudah didapatkan. Maka, tentu saja Pa’piong paling spesial adalah di Tana Toraja sendiri, di lokasi asalnya. Masih menggunakan bambu. Aroma dan rasa khas Pa’piong lebih terjaga. Selain itu, gizinya tidak banyak terbuang jika dimasak dengan bambu.
Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Pa%27piong
http://www.iqbalkautsar.com/2013/02/papiong-kuliner-teristimewa-toraja.html
https://www.genpi.co/travel/6890/papiong-makanan-bangsawan-khas-toraja
2. Kue Cubit
Tidak ada informasi jelas mengapa kue ini kemudian dinamakan kue cubit. Meski begitu, beberapa orang meyakini bahwa nama kue cubit sebenarnya berasal dari proses pembuatannya. Asal-usul kue cubit sendiri diyakini dari kuliner khas Belanda, dan asal penamaan kue cubit adalah karena dalam proses pemasakan kue yang telah matang akan 'dicubit' atau diambil dengan alat pencapit oleh si pedagang. Pengambilan dengan cara 'mencubit' tersebut dilakukan karena kue cubit dimasak dalam cetakan baja yang memiliki cekungan-cekungan kecil sebagai tempat pemasakan adonan kue.. Sehingga dari sinilah nama kue cubit itu berasal.
Itulah sedikit info dan fakta menarik mengenai kue cubit. Sebagai tambahan, kue cubit juga bisa dinikmati setengah matang lho. Konon, rasanya bisa menjadi lebih lezat dan ada sensasi unik ketika dimakan. Hanya saja kamu harus menikmatinya selagi hangat agar tetap nikmat dan higienis.
1. Pa'Piong
Pa’piong dulunya disajikan pada acara-acara penting atau upacara- upacara adat. Namun sekarang, pa' piong telah disajikan secara awam oleh masyarakat Toraja.
Daun miana berwarna ungu dan rasanya agak pahit. Piong sendiri di Toraja berarti sejenis lemang.
Rempah pada pembuatan makanan ini pun cukup sederhana, diantaranya cabai, bawang merah, bawang putih, garam, potongan jahe, dan juga batang serai. Yang menjadikan kuliner ini unik adalah pada teknik memasaknya, dengan menggunakan bambu sebagai media yang kemudian langsung diletakan pada bara api yang menyala selama 1 hingga 2 jam lamanya saat warna bambu mulai menghitam.
Setelah bumbu tersedia, kemudian ikan mas yang sudah di potong kecil- kecil dicampur dengan bumbu lalu di masukan pada batang bambu beruas 8 hingga 10 centimeter. Makanan ini sepintas mirip dengan Pantollo. bisa juga mengganti ikan dengan daging ayam atau pun sapi sesuai dengan selera.
Tak hanya itu masyarakat setempat juga biasa menyajikan makanan ini bersama dengan nasi hangat, sayur bulunangko, mayana, dan burak atau pohon pisang muda.
Sebenarnya, Pa’piong telah banyak dihidangkan di rumah makan-rumah makan Sulawesi. Semacam masakan khas. Bahkan disajikan di hotel-hotel berbintang. Namun, Pa’piong dimasak dengan daun pisang dan alumunium foil yang dipanggang dalam oven. Bambu yang besar tidak mudah didapatkan. Maka, tentu saja Pa’piong paling spesial adalah di Tana Toraja sendiri, di lokasi asalnya. Masih menggunakan bambu. Aroma dan rasa khas Pa’piong lebih terjaga. Selain itu, gizinya tidak banyak terbuang jika dimasak dengan bambu.
Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Pa%27piong
http://www.iqbalkautsar.com/2013/02/papiong-kuliner-teristimewa-toraja.html
https://www.genpi.co/travel/6890/papiong-makanan-bangsawan-khas-toraja
2. Kue Cubit
Ada banyak jenis kue dan jajanan yang populer di Jakarta, salah satunya adalah kue imut bernama kue cubit. Kue ini berukuran kecil sekitar 4 cm. Biasanya, kue cubit dijajakan oleh pedagang kaki lima, baik di pinggir jalan, sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya. Saat ini, bahkan kue cubit sudah dijajakan juga di kafe-kafe hingga mall. Sebenarnya, kue ini terbuat dari adonan terigu dan susu, kemudian dimasak dan ditambahkan berbagai topping seperti keju atau cokelat tabur. Rasanya pun enak dan manis, sehingga membuat banyak orang menyukai jajanan ini.
Tidak ada informasi jelas mengapa kue ini kemudian dinamakan kue cubit. Meski begitu, beberapa orang meyakini bahwa nama kue cubit sebenarnya berasal dari proses pembuatannya. Asal-usul kue cubit sendiri diyakini dari kuliner khas Belanda, dan asal penamaan kue cubit adalah karena dalam proses pemasakan kue yang telah matang akan 'dicubit' atau diambil dengan alat pencapit oleh si pedagang. Pengambilan dengan cara 'mencubit' tersebut dilakukan karena kue cubit dimasak dalam cetakan baja yang memiliki cekungan-cekungan kecil sebagai tempat pemasakan adonan kue.. Sehingga dari sinilah nama kue cubit itu berasal.
Nah, satu lagi fakta menarik soal kue cubit yang belum banyak orang ketahui. Konon, ada yang mengatakan kalau kue cubit itu berasal dari makanan khas Belanda. Memang waktu pemerintah Belanda menguasai negara kita, mereka meninggalkan beberapa tradisi salah satunya adalah kuliner. Banyak sekali kue-kue yang sekarang kita kenal ternyata merupakan kuliner asli Belanda, seperti kaasstengels, kroket, lapis legit hingga kue cubit ini. Kue cubit memiliki bentuk dan cara pembuatan yang sama dengan sebuah panganan favorit masyarakat Belanda yaitu poffertjes.
Seiring berkembangnya zaman, banyak pedagang kue cubit yang sudah menciptakan inovasi baru dari kue imut ini. Kue cubit yang sekarang ini kita kenal tak hanya memiliki topping cokelat atau keju saja, melainkan sudah banyak variasi rasa dari kue cubit. Misalnya saja, ada kue cubit rasa greentea, kitkat, nutella hingga kue cubit dengan topping marshmellow. Dan, tentu saja harganya masih murah meriah meski cita rasanya telah beragam.
Komentar
Posting Komentar